Aku, sang malam, mengerat pagi
biarkan lampu menguasai waktu
bersama geliat penari yang mengerang di pinggiran kota
menertawakan gincu dan ongkos hiburan
biarkan lampu menguasai waktu
bersama geliat penari yang mengerang di pinggiran kota
menertawakan gincu dan ongkos hiburan
Aku, malam, menggurat bulan
Ingin kulepaskan ribuan kunang-kunang
kupecahkan pelangi
lalu lampu kota dan gincu menjadi sirna
hanya cahaya dan warna yang purna
Ingin kulepaskan ribuan kunang-kunang
kupecahkan pelangi
lalu lampu kota dan gincu menjadi sirna
hanya cahaya dan warna yang purna
Aku, sang malam
perih itu ketika tak ada sepi
perih itu ketika tak ada sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar