Kamis, 31 Oktober 2013

sekedar bertanya

Apa yang terjadi ketika ribuan manusia menyemut di tanah merdeka?
antre pembagian NIP bersama secangkir kopi beraroma duit
riuh sekali di meja -meja admin
antara penantian, harapan dan main belakang
entah sajian apa yang kan terhidang lewat racikan semacam itu
lalu semua orang meminta segala yang baik
duhai ...
mampukah bulan
mewujudkan mimpi indah orang-orang yang tidur?

ini pertanyaan usang
ketika hari ini banyak amtenar yang mandi uang haram
rakyat tahu ada yang salah
lalu darimana hendak diurai?
benang ini telah demikian kusut masai
duhai ...
bisakah matahari
menyalakan hujan?

Sabtu, 26 Oktober 2013

SEDERHANA ITU ...

Sederhana itu ...
ketika bumi menerima apapun dari langit, tanpa kata-kata, hanya diam
lalu lahir serumpun ilalang

Sederhana itu ...
ketika engkau membelaiku dengan matamu, menyelam di telagamu
lalu waktu terdiam kehabisan aksara

Sederhana itu ...
ketika anak-anak tahu, cinta kita tak pernah terbuang sia-sia
untuk tumbuh dan menumbuhkan banyak putik

Sederhana itu ...
ketika kembang berbunga mekar diantara matahari dan kupu-kupu

selain itu
hanyalah kemewahan yang tak perlu


*221013
dari www.annie-rosetyani.blogspot.com

Jumat, 25 Oktober 2013

ingat Alia

langit masih menyelimuti bumi ketika bayangmu hadir di dinding kamar
biasanya kau hadir ketika ambang tak lagi nyata, dan shadr tengah menggenapi sukma
dalam ruh yang diam namun tahu titah terdalam pada sebuah ayat
biasanya begitu, Alia ...

namamu adalah pesan kebenaran, diantara sekian milyar detik terabaikan

aku ingin ingat engkau, Alia
ketika sebuah keadaan tak mengijinkanku untuk ruku
sebuah masa ketika aku damai dalam genggamNya
mungkin bukan sesiapa, engkau
sebayang nama semata yang kuhadirkan bersama gelisah dan ribuan kisah tanya
tentang apapun sepanjang perjalanan
menujuNya

Kamis, 24 Oktober 2013

hati-hati dengan hati

gambar : tutorial-yoshiwafa

secawan anggur dalam hati gadis itu, telah saatnya terhidang,
dalam jamuan malam seribu bintang, bagai delima ranum yang merekah merah, sayang bila dibiarkan jatuh sendirian

jejaka itu hanya terdiam risau dalam ketakutan yang raja,
pada ketika yang entah kapan terjadi, pada sesuatu yang apa tak tahu
bulan saja selalu muncul dalam segala bentuknya
terjadilah apa yang kan berlaku

lalu hendak kemana anggur itu kau tuangkan?

sebongkah hati pualam usah jadi retak
karenanya

secangkir kopi di meja kantor


seorang sahabat pernah berkata, bahwa aroma kopi bisa memabukkan
lalu kepulannya meninggi menarikan tentang imaji, sampai hilang disapu angin
dan
pagi ini kopiku menari di meja kantor
menemaniku membuka sebuah buku kecil tentang skenario
lihatlah, hingga agak dingin tanganku masih saja gempita
mabuk bersama kata-kata
dalam buku
dan cangkir kopi yang tinggal
setengah panas
gambar dari : desirahmaa.blogspot

terjebak

aku hanya ingin menulis, tentang apa saja yang menelikung waktu, atau menyiram rasa yang
sesekali hadir di jendela rumah kita
meski kadang terlalu banyak jeda yang menjelma, lalu musim tak lagi sama
berjejalan di pintu bulan
seperti malam ini

aku terjebak
di hutan kenangan



Rabu, 23 Oktober 2013

membaca langit adalah membaca diri


sajak tanah kerontang

kemarin akil mochtar digelandang, hari ini ratu atut dadah-dadah ke gedung kpk
tadi pagi presiden partai menyeret petinggi di meja hijau
kepada siapa lagi negeri ini dititipkan?
ketika penegak keadilan jadi terpidana dan penguasa menjadi nyinyir?

ada banyak tanah  kerontang, di sebelah lamborghini milik tuannya
lalu kanak-kanak menaiki rakit diantara jembatan ambruk yang tak jua selesai ditegakkan
menuju sekolah yang katanya demi masa depan mereka
masa depan seperti apa?
masa depan siapa?

kata kang iwan
berhentilah mengutuk

aku tidak mengutuk, aku sedang nggrendeng
mimpi tanah ini tak lagi kering digarang keserakahan
lewat selarik sajak garing, yang terpanggang ketidakadilan

berhentilah mengutuk

kata kang iwan, berhentilah mengutuk

negeri ini bisa banjir kutukan, dan kita tenggelam dalam lumpur
biarkan saja, toh para koruptor itu satu saat
mati

semaikan saja benih, di tanah puisi yang  tersisa, sebab
langit masih setia mengirim hujan, bumi tetap menumbuhkan harapan

oke, kunanti matahari, padanya aku berlari

bahasa langit

bahasa langit