keluar dari mulut politisi negeri
laju, menembus kecepatan cahaya
dengan seribu satu tafsir yang keluar dari segala mata angin
sawala di kotak elektronik menggusur issue makin menggila
aku dan mungkin engkau lalu tak sanggup diam
hawa dinding rumah, atap kantor, selasar jalan sontak memanas
hawa dinding rumah, atap kantor, selasar jalan sontak memanas
lalu celoteh liar warung kopi
hingar bersama debu musim yang kerontang
menerbangkan amarah pada plavon-plavon kebijakan yang
semakin mandul
semakin mandul
esok
haruskah keputusan lahir
haruskah keputusan lahir
meninggalkan kita?
*wacana penghapusan kemenag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar