Selasa, 19 November 2013

Hanif

menunggumu, anakku
seperti ketika berpuluh tahun lalu kutunggu kelebat hadir ayahmu
bersama ribuan kunang-kunang
dan selaksa doa
dalam dekap rindu

dan saat sms itu bergetar
pembatalanmu membuat hatiku patah

namun, tenanglah, Nak
semuanya tak membuat doaku menjadi lumpur
sebab seperti lautan yang terus berombak
Tuhan telah menitipkan cintaNya untuk
merekat kita berdua
selamanya

jadi teruskanlah langkahmu hari ini
kan kuterbangkan hatiku mendekapmu
dari
sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bahasa langit

bahasa langit