matahari mencelup di embun pagi. perempuan itu mengeja
firman Tuhan sembari menghitung pualam yang tak
pernah selesai dipahami. berjuta menit telah ia larung mendeteksi
tanda dan pesan bagi langkahnya hari ini
seperti ribuan cahaya telah menjelma dalam kabut nebula yang
mengkristal. perempuan itu percaya satu saat pencariannya akan selesai
pada titik tak lagi ada tanya, sebab
jawaban tak lagi ia butuh, namun selagi angin
selatan masih meliukkan layar nelayan
ia tahu, tak pernah mampu ia tutup kitabNya
disana hidup matinya dan
kesana ia cari obat luka bahagianya
seperti pagi ini ketika
embun memeluk erat mataharinya yang perawan
ia terdiam dalam isak yang tak ia paham darimana
senantiasa datang setiap usai sujudnya yang
ke sekian
tanya tak harus berjawab kerapkali
tanpanya pun perempuan itu tahu
ia telah dimengerti
dan mengerti
meski esok
pasti ada lagi ribuan tanya yang
menelikungnya di ujung pagi
biar saja
saat itulah ia tahu
bahwa hidup masih mencintainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar