Dia menyeru ke Darussalam
disediakannya cahaya
tak ada wajah hitam dan kehinaan
terbata-bata di pelataran amwa
tercatat dengan tinta perak
waktu sungguh tak pernah kita miliki
Perjamuan hanya bagi tamuNya
berserulah ...!
niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus
yang datang dari segenap penjuru*
Ya Rabb ...
"jangan aku Kau tinggalkan"
Minggu, 06 Agustus 2017
Jumat, 02 Juni 2017
Jelang Ramadhan
Seperti tahun-tahun lalu
kita memanjangkan kasih sayang
pada para pini sepuh di lingkar kepulangan
Desa di kaki gunung Cikuray
(uluk salam
“semoga
keselamatan senantiasa tercurah padamu”
maaf dimohonkan
“semoga saling
menyucikan diri bagai pakaian putih yang bersih dari noda”
pelukan dan doa)
dari pintu ke
pintu
dan angin menyampaikan bau lumpur
ketika pematangnya kutapaki
sementara matahari bersinar sehangat senyum
yang menyambut tangan kita
di setiap teras rumah
dari jauh kudengar suara anak-anak
diterbangkan kenangan
dari kerinduanmu yang kental
katamu:
“ayat-ayat ini mengajariku mengaji, mengantarku padamu”
engkau di belakangku
pelan, penuh penghayatan
iringi langkahku yang terhenti
kuhirup udara ini sepenuh helaan napas
“duhai angin,
esok Ramadhan
sampaikan salamku
dari fajar ke fajar”
Mei 2017
Senin, 08 Mei 2017
Cinta
Aku ingin menulis tentang cinta
seperti bumi dan langit
yang memanjangkan sentuhan lewat hujan
rintiknya membuahi rahim bumi
mengekalkan persetubuhan suci
Melahirkan mata air
mengalirkan air mata
28 Maret 2017
seperti bumi dan langit
yang memanjangkan sentuhan lewat hujan
rintiknya membuahi rahim bumi
mengekalkan persetubuhan suci
Melahirkan mata air
mengalirkan air mata
28 Maret 2017
Air Keras
Air wudlu sudah kering
wajah lega meninggalkan masjid di subuh yang hening
mestinya angin bicara seperti kemarin
menuntaskan Rencana hari ini
membuka arsip perkara perkara yang tak pernah habis
wajah lega meninggalkan masjid di subuh yang hening
mestinya angin bicara seperti kemarin
menuntaskan Rencana hari ini
membuka arsip perkara perkara yang tak pernah habis
Angkara murka tak hendak tidur
segelas air keras melubangi bulat mata
noda luka di dada keadilan
Di halaman masjid
benci dan suci berhadapan
15 April 2017
segelas air keras melubangi bulat mata
noda luka di dada keadilan
Di halaman masjid
benci dan suci berhadapan
15 April 2017
Bosan
Barangkali aku bosan
kepala tak bisa disimpan di lemari pendingin
lalu aku jalan jalan ke langit
sebentar saja
Memeluk awan lalu rebahan sambil memeluk bulan
kepala tak bisa disimpan di lemari pendingin
lalu aku jalan jalan ke langit
sebentar saja
Memeluk awan lalu rebahan sambil memeluk bulan
Kelak kan kujemput kepala yang sudah beku
lalu kujilat seperti eskrim
dadaku akan dingin
hingga tak ada kebakaran yang kini
jadi musim
Barangkali aku bosan
Jadi kuselimuti batu hitam
dan kumasukkan kandang ayam biar dierami
Kelak akan.menetas
jelmalah varietas baru:
Bukan Batu
Ya, barangkali aku bosan
menyaksikan langit dan biji mahoni
yang hanya biru dan berasa pahit
#ngacaprux
lalu kujilat seperti eskrim
dadaku akan dingin
hingga tak ada kebakaran yang kini
jadi musim
Barangkali aku bosan
Jadi kuselimuti batu hitam
dan kumasukkan kandang ayam biar dierami
Kelak akan.menetas
jelmalah varietas baru:
Bukan Batu
Ya, barangkali aku bosan
menyaksikan langit dan biji mahoni
yang hanya biru dan berasa pahit
#ngacaprux
Catatan Hujan
Mei tahun ini masih bernama hujan
selimuti pagi yang penuh rencana
teh poci hangat dan sepiring biskuit
bersama berita jelang sidang putusan penista agama
selimuti pagi yang penuh rencana
teh poci hangat dan sepiring biskuit
bersama berita jelang sidang putusan penista agama
Sekarang sudah hampir jam tujuh
perjalanan masih penuh kelokan basah dan licin, kuambil secarik lap pel
sapu dan pewangi lantai
Ritual pagi membangun rumah menata tangga lalu
berpayung jadwal
susuri Mei hingga kelak berganti nama
Kutatah satu demi satu, perlahan saja
Dan kamu...
telah sejak tadi pergi
9 Mei 2017
perjalanan masih penuh kelokan basah dan licin, kuambil secarik lap pel
sapu dan pewangi lantai
Ritual pagi membangun rumah menata tangga lalu
berpayung jadwal
susuri Mei hingga kelak berganti nama
Kutatah satu demi satu, perlahan saja
Dan kamu...
telah sejak tadi pergi
9 Mei 2017
Senin, 20 Maret 2017
kata yang menjelma raksasa
hari ini kata-kata bisa beranak pinak
sekata di hulu
semenit berlalu
anak cucunya mengantri seperti kelinci
lalu kata-kata jadi tak punya badan
barangkali menjelma raksasa
atau bergerilya seperti kutu
"akan datang suatu masa
dimana fitnah meraja lela"
ruhnya melayang-layang
tak tahu jalan pulang
#huruf_kecil_saja
sekata di hulu
semenit berlalu
anak cucunya mengantri seperti kelinci
lalu kata-kata jadi tak punya badan
barangkali menjelma raksasa
atau bergerilya seperti kutu
"akan datang suatu masa
dimana fitnah meraja lela"
ruhnya melayang-layang
tak tahu jalan pulang
#huruf_kecil_saja
Jumat, 03 Maret 2017
timbangan
Seringkali seribu satu gundah, marah dan kecewa hanya tersimpan dalam
dada. Tak sempat disampaikan. Oleh sebab banyak pertimbangan. Bukan tak
hendak. Sejatinya ia menggedor-gedor hasrat untuk dimuntahkan.
Ketika telah tersusun kalimat dalam rencana. Satu sisi pikir mencegah. Memberi saran untuk menyunting kembali kata-kata, agar lebih cantik. Tidak berisi kotoran.
Nyatanya proses menimbang tak selalu berakhir lekas. Waktu yang panjang kemudian memberi ruang untuk melapangkan dada. Pada akhirnya ia mengendap di dasar. Atau menguap entah kemana.
Ketika telah tersusun kalimat dalam rencana. Satu sisi pikir mencegah. Memberi saran untuk menyunting kembali kata-kata, agar lebih cantik. Tidak berisi kotoran.
Nyatanya proses menimbang tak selalu berakhir lekas. Waktu yang panjang kemudian memberi ruang untuk melapangkan dada. Pada akhirnya ia mengendap di dasar. Atau menguap entah kemana.
Tuhan telah mengambil alih, rupanya. Syukurlah.
pagi beranjak
pada reranting kering
tunas menyembul
pagi beranjak
pada reranting kering
tunas menyembul
Meraih Bintang
Kutatap gadis itu. Serius membuat catatan. Beberapa buku terbuka di
sekelilingnya. Kamar itu penuh dengan buku. Ah, Nak, begitu tekun engkau
belajar.
Besok Try Out. Dilanjut tes masuk Pesantren. Tak lama berselang akan menghadapi rangkaian ujian akhir sekolah. Dinding kamarnya penuh dengan catatan, jadwal dan kata-kata motivasi. Ada target yang ingin ia capai.
Benar. Ikhtiyar dengan maksimal, Nak. Kelak, Allah Yang Maha Baik akan memberi yang terbaik untuk setiap usaha yang kau tempuh.
Besok Try Out. Dilanjut tes masuk Pesantren. Tak lama berselang akan menghadapi rangkaian ujian akhir sekolah. Dinding kamarnya penuh dengan catatan, jadwal dan kata-kata motivasi. Ada target yang ingin ia capai.
Benar. Ikhtiyar dengan maksimal, Nak. Kelak, Allah Yang Maha Baik akan memberi yang terbaik untuk setiap usaha yang kau tempuh.
berkawan hening
pena putih menari
meraih bintang
pena putih menari
meraih bintang
tak ada judul
aku menulis puisi
tanpa judul
untuk sebuah hari yang dipenuhi wajah raja
tentang harapan dan bunga
tentang keindahan dan liburan
tentang hapalan juz sang raja
tentang para pangeran
tentang wewangian
tanpa judul
untuk sebuah hari yang dipenuhi wajah raja
tentang harapan dan bunga
tentang keindahan dan liburan
tentang hapalan juz sang raja
tentang para pangeran
tentang wewangian
tentang semua yang indah saja
meski hari ini tak semuanya bening
aku menulis puisi
untuk sebuah hari yang dipenuhi wajah raja
untuk sebuah negeri yang disinggahi duli raja
di dalam hujan
diguyur hujan
hangat lambaian tangan
sambut sang raja
meski hari ini tak semuanya bening
aku menulis puisi
untuk sebuah hari yang dipenuhi wajah raja
untuk sebuah negeri yang disinggahi duli raja
di dalam hujan
diguyur hujan
hangat lambaian tangan
sambut sang raja
Rabu, 15 Februari 2017
Pilkada
hampir magrib, hujan lebat sangat
menenggelamkan euforia perhitungan suara pilkada
teriakan sukacita, gemuruh
kecewa dan sumpah serapah saling menindih
tabulasi berderet-deret
di tps sana
quick count berbuih-buih
televisi memutar angka
kotak-kotak suara di sudut
menadah curah hujan
di luar aliran air meninggi
menghanyutkan rumah-rumah bantaran kali
tangan-tangan mengais
kelingking berbekas tinta ungu
ditelan banjir bandang
katanya
ada Pilkada putaran ke dua
menenggelamkan euforia perhitungan suara pilkada
teriakan sukacita, gemuruh
kecewa dan sumpah serapah saling menindih
tabulasi berderet-deret
di tps sana
quick count berbuih-buih
televisi memutar angka
kotak-kotak suara di sudut
menadah curah hujan
di luar aliran air meninggi
menghanyutkan rumah-rumah bantaran kali
tangan-tangan mengais
kelingking berbekas tinta ungu
ditelan banjir bandang
katanya
ada Pilkada putaran ke dua
Selasa, 17 Januari 2017
Selamat Pagi, Hujan ...
selamat pagi, hujan
ada ribuan kisah yang mengalir
dan kanak-kanak berlarian sambil berteriak
hujaaan ...kirimi aku bunga!!
itu aku
kemarin
selamat pagi, hujan
kata-kata berlompatan bersama percik air
dan kerikil saling berbincang
di depan perpustakaan
itu mereka
hari ini
selamat pagi, hujan
kita bersua dalam basah yang ranum
mengeja kemarin dan hari ini
dan aneka payung berjajar di selasar hari
membincangkan masa depan
dalam warna yang bineka
selamat pagi, hujan
kapan engkau reda?
ada ribuan kisah yang mengalir
dan kanak-kanak berlarian sambil berteriak
hujaaan ...kirimi aku bunga!!
itu aku
kemarin
selamat pagi, hujan
kata-kata berlompatan bersama percik air
dan kerikil saling berbincang
di depan perpustakaan
itu mereka
hari ini
selamat pagi, hujan
kita bersua dalam basah yang ranum
mengeja kemarin dan hari ini
dan aneka payung berjajar di selasar hari
membincangkan masa depan
dalam warna yang bineka
selamat pagi, hujan
kapan engkau reda?
Langganan:
Postingan (Atom)