Minggu, 30 November 2014

fragmen rancaekek

menyusuri jalanan di bawah terik rencaekek
kukira fatamorgana
genangan air menepi
melimpah di pinggiran pabrik
menarik sampah plastik
memisah jalanan menjadi tiga:
banjir, basa dan kering

rancaekek adalah fragmen
tentang keberlimpahan yang menenggelamkan di sisi kiri
tentang kecukupan bertabur sampah di tengah-tengah
tentang kekeringan di sisi kanan, dimana pengemis berjajar
menanti recehan dari setiap mobil yang merayap

aku melintasi udara yang panas
di sebuah hari ujung nopember
musim penghujan

matahari menyengat
usai hujan sesaat

ah ...
bumi menua
barangkali pikun
manusiakah?
manusia membuatnya mudah lupa
memisahkan musim dan putaran waktu

DAN
tetiba aku dikepung malu
menjadi
manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bahasa langit

bahasa langit