dengar bisikan waktu
ketika laju mengacu musim ke sekian
serpih luka menjelma butir hikmah
rasa berevolusi pada esensi
matahari adalah penanda hidup yang beranjak
dari janji ke penunaian
sebagaimana bulan setia pada malam apapun bentuk rupanya
dengar bisikan waktu
ketika kupu-kupu mulai lahir
dan dedaun hijau dalam kepaknya yang sempurna
kemana perih nanah yang kemarin?
dimana ulat jijik yang menggeliat di ujung musim?
apa kabar nelangsa dan rasa kecewa?
lirih waktu yang merepih
menjahit luka bernanah
menyulam kecewa dengan benang emas pemahaman
merajut nelangsa di antara matahari dan pelangi
adalah pereda nyeri usai pemenuhan janji
hidup menandai musim
bersalin rupa dan aroma
kini waktu bernama penyembuh
kelak, tiba waktu Sang Penentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar