kutemukan kalimatmu di kepul kopi, menari di kepalaku,
menghalau penatku dan
kuhirup bersama mimpi yang pernah kita
sematkan dulu
ampasnya itu matamu, menatapku hingga tetes penghabisan,
sedikit pahit, tapi nikmatnya itu,
membekas hingga hari ini jadi sejarah
ini minggu sore ke sekian, kunikmati kopi bersama kenangan
masih kusimpan pesanmu, tentang menghirup kopi dalam cangkir yang sama,
dan
sejarah itu jadi hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar