perlahan kusapa tubuh pagi dengan gemetar
meraba dinding pualam yang kau tawarkan tadi malam
aku gugup
menerjemahkan hasrat yang kau titipkan pada desah
merapal ubun-ubun kamar yang geming
menepikan rasa yang menggeliat di sudut abu-abu
semestinya kurapalkan mantra kunang-kunang
biar terang kerlip di binar lenganmu
menarikan rasa di jariku
lalu kita terbang
menuju keabadian yang kau tawarkan
hingga matahari merampas
malam-malam kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar