Jumat, 17 Oktober 2014

di lorong wijayakusumah

jarum jam hanyalah penanda angka
pada ketukan jantung yang bergedup
berkejaran dalam senyap yang menikam
malam-malam ganjil
hari-hari genap
lorong wijayakusumah

perempuan yang terbaring di kamar itu
tengah menggerakkan ku pada
pertemuan dua dunia

sungguh
sedemikian nyaring detik menjerit dari sebuah dinding
beku di kamar ini
memanggil-manggil
tak pernah nyata tertuju pada siapa

perempuan yang berbaring itu
ataukah
aku ...??

lorong semakin memanjang
kelam
senyap
diam

memasungku sendirian



1 komentar:

bahasa langit

bahasa langit